ISCEF 2017: Jalan-jalan di Singapore #1

Hello !

Selingan sebelum lanjut UK-Serp #3 nih. Kali ini aku mau cerita dan berbagi pengalaman aku di Cultural Exchange tahun 2017 kemarin. Sedikit berkaitan dengan UK-Serp, sejak awal kuliah dan denger kalau ada program student exchange, aku seneng banget dan cari info sana-sini. Tanpa babibu aku malah bikin passport tanpa tau pasti bakal keterima atau nggak hahaha. Sekitar bulan Juni 2017, aku perpanjang passport di Kantor Imigrasi Bogor. Setelah passport kedua-ku jadi, aku pesimis banget bisa keterima student exchange karena yang berminat daftar banyak banget dan hebat-hebat semua. Jadi aku mikir, udah cape-cape perpanjang passport masa gak dipake? Akhirnya dengan kekuatan doa dan kekuatan nekat, aku searching-searching program pertukaran pelajar. Sampai akhirnya aku berjodoh dengan ISCEF

Apa itu ISCEF?
ISCEF merupakan kepanjangan dari Indonesian Student Cultural & Educational Foundation. ISCEF adalah sebuah yayasan asal Indonesia yang memiliki tujuan mengenalkan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia kepada dunia luar. Seperti namanya, ISCEF memiliki sasaran yaitu para pelajar untuk berani menampilkan dan mengenalkan kebudayaan Indonesia di tingkat International.  Meski sayangnya, biaya yang dikeluarkan murni biaya pribadi, meski kita bisa mengajukan proposal untuk bantuan dana ke sponsor. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat lebih lanjut di sini
Seperti yang aku bilang, dengan kekuatan doa dan nekat aku mendaftarkan diri di website ISCEF dengan mengisi data diri, penampilan yang ingin ditunjukan dan motivasi dalam mengikuti program pertukaran budaya tersebut. Tak lama setelah itu, aku langsung mendapat email balasan kalau aku diterima! Antara kaget dan tidak percaya. Duh, senangnya! Aku pun langsung mengikuti instruktur selanjut seperti pembayaran, penjelasan teknis, dan perkenalan dengan delegasi lainnya via group Line.

Pada saat itu, aku mengikuti program ISCEF Indonesia-Singapore-Malaysia 2017 dari tanggal 9-12 Juli 2017 yang ternyata merupakan program pertama ISCEF. Meski itu adalah program pertama, namun semua sudah dipersiapkan dengan matang. Biaya yang perlu dikeluarkan pun terbilang cukup terjangkau dengan program kegiatan yang begitu banyak, aku perlu mengeluarkan biaya sebesar 400USD atau setara dengan Rp5,4juta (Saat itu kurang lebih 1USD=Rp13.500) exclude tiket pesawat. Untuk tiket pesawat kita bisa mencari harga yang murah secara sudah banyak maskapai yang menyediakan penerbangan ke Singapore dengan harga murah. Aku membeli tiket pesawat maskapai Lion Air Group dari Soekarno Hatta Airport-Changi Airport tanggal 9 Juli 2017. Meski sudah pernah naik pesawat, tapi kali ini merupakan pengalaman yang berbeda karena aku pergi sendirian tanpa keluarga. Untungnya ada 2 delegasi lainnya yang memiliki jam penerbangan sama denganku yaitu Kak Winni dan Toni.

Kami sampai di Changi Airport pada pukul 9 pagi hari. Setelah sampai, aku langsung bertemu dengan delegasi lain yang sudah sampai lebih dulu.Tak perlu menunggu lama, kami pun dijemput oleh panitia. Dari bandara, agenda selanjutnya yaitu jalan-jalan! Agenda yang paling ditunggu-tunggu.

1. KAMPONG GLAM
Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu Kampong Glam. Disana terdapat sebuah Masjid Agung yang bernama Masjid Sultan. Masjid Sultan ini menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Singapore. Tak jauh dari Masjid Sultan juga terdapat bangunan heritage lainnya. Kampong Glam merupakan satu-satunya kawasan heritage yang ada di Singapore. Kami yang beragama Islam melaksanakan salat Zuhur di sana kemudian melanjutkan perjalanan.


2. MERLION PARK
Kami menaiki bis untuk pergi ke Merlion Park, yap salah satu yang menjadi ikon Singapore. Mungkin orang-orang sudah sering kesini. Tak hanya jalan-jalan saja, kami diberikan challenge oleh panitia untuk menampil kebudayaan Indonesia di tengah-tengah keramaian turis di sana. Suatu hal yang sangat bukan diri aku hahaha. Kami berpikir keras mau menampilkan apa di tengah keramaian seperti itu. Akhirnya kami menyanyikan lagu tradisional Indonesia, yaitu Ampar-Ampar Pisang. Sebagian besar delegasi sangat jago bernyanyi, beda denganku yang buta nada. Aku hanya merekam dan ikut bergoyang saja hahahah. Banyak wisatawan yang penasaran dengan aksi kami dan tak sedikit yang ikut merekam.
Hari mulai gelap, kami berpindah untuk melihat pertunjukan Water Show di Marina Bay Sands. Pertunjukan dimulai pukul 8 malam.  Banyak wisatawan yang turut ikut melihat Water Show. Permainan air yang dipancurkan pada Marina Bay kemudian laser yang menyorot menghasilkan ilusi yang sangat indah. Aku berhasil mengabadikan 15 menit pertujukan tersebut. Setelah selesai, kami pun pergi ke penginapan. Kami menginap di Hotel Orchid. Malamnya kami dibagikan kaos ISCEF dan nametag.

3. GARDEN BY THE BAY
Esoknya, Senin 10 Juli 2017,  kami berkumpul pagi-pagi dengan kaos ISCEF seragam. Kami pergi menggunakan bis dan pemandu yang sama ke sebuah tempat yaitu Garden By The Bay. Garden By The Bay merupakan sebuah taman yang memiliki luas lebih dari 100 Ha. Disana terdapat rumah kaca Flower Dome dan Cloud Forest dengan bentuk bangunan yang unik, sebuah danau bernama Dragonfly Lake, Skyway yang merupakan vertical garden yang sangat terkenal.

Sebelum berjalan-jalan, kami diberi tantangan yaitu mengajak para turis untuk ikut meragakan budaya Indonesia, seperti tarian atau nyanyian. Kami diberi kelompok dan mulai mencari turis yang sedang bersantai. Aku dan kelompokku mendekati dua orang turis yang tak jauh dari tempat kami berdiri dan temanku mengajak mereka untuk menari sebuah tarian yang berasal dari Bali, yaitu Tari Pendet. Turis tersebut hanya mengikuti sedikit dari gaya yang diarahkan. Challenge complete! Kami langsung pergi untuk melihat-lihat. Namun sayangnya, aku terpisah dari kelompokku sendiri yang sedang asik berfoto. Akhirnya aku menemukan kelompok lain dan bergabung bersama mereka. Mereka pun telah menyelesaikan tantangan. Kami pun berjalan-jalan melihat Garden By The Bay.

Selain Garden By The Bay. kami mengunjungi juga China Town dan membeli beberapa oleh-oleh. Sayangnya, waktu kami tidak banyak sehingga seluruh kegiatan harus mengikuti durasi yang diberikan. Terutama pada hari kedua ini kami akan pergi ke destinasi selanjutnya, yaitu Malaysia.  Kami kembali menaiki bus dan pergi ke perbatasan Singapore-Malaysia. Perbatasan sangat ramai dengan orang-orang yang ingin menyebrang, kami harus mengantri dan melakukan pengecekan oleh petugas. Hanya dalam beberapa jam saja, kami telah sampai di Malaysia! Dan di Malaysia ini lah kami akan menampilkan penampilan kami masing-masing. Berbagai penampilan akan ditunjukan dan dipamerkan di hadapan banyak orang merupakan kesenangan tersendiri buatku baik dalam menampilkan penampilanku dan melihat penampilan delegasi yang tentunya sangat menarik.

See you on #2 !

Comments

Popular Posts